TUA, KAYA, BAHAGIA
31 Aug 2017“Long and fulfilling life is possible”, demikian pesan salah satu orang tua kaya sekaligus bercahaya di Barat bernama Denis Waitley. Menjadi tua, kaya, bahagia memang dambaan banyak sekali orang. Namun seperti mendaki gunung, tidak semua orang diberkahi untuk bisa sampai di puncak. Kendati demikian, tidak ada salahnya mempersiapkan stamina dan jalan setapak menuju ke sana.
Ada berbagai sebab di balik gagalnya manusia untuk sampai di puncak. Pertama, tidak sedikit manusia yang kehabisan energi bahkan tatkala umurnya masih muda. Kemudian berhenti berusaha. Kedua, tidak berhasil melihat arah dan visi akan masa depan yang akan dituju. Kalau pun ada arah yang terlihat dituju, sebentar-sebentar mereka mudah berubah. Sehingga habis waktu untuk memulai perjalanan dari awal lagi. Ketiga, persaingan berlebihan membuat banyak orang merasa terasing dalam tubuh sendiri. Ini menghalangi seseorang untuk sampai di puncak.
Untuk alasan inilah, sebagai orang tua yang terbukti hidupnya sudah kaya dan bercahaya, maka Denis Waitley menyarankan agar melihat ulang apa-apa yang disukai saat seseorang masih kanak-kanak. Lebih-lebih kalau apa yang disukai di masa kanak-kanak muncul lagi saat remaja dan dewasa. Kehidupan seperti memberi tanda tentang arah perjalanan yang mesti dituju.
Mengacu pada kehidupan Denis Waitley sendiri yang pernah menghasilkan maha karya berjudul “The psychology of winning”, Denis sendiri lahir dari sepasang orang tua yang tidak terlalu membanggakan. Tapi neneknya adalah sumber inspirasi yang paling sering ia sebut-sebut. Di tengah kesukaan neneknya berkebun, Denis sering mendengar pesan: “Anda bisa mengolah daun kering kekurangan dan ketidaksempurnaan menjadi bunga indah kebahagiaan”.
Dari situ pelatih banyak pemenang olimpiade ini mulai mengerti. Ternyata orang tua yang tidak membanggakan, beserta masa lalu yang buruk mirip dengan daun kering. Asal tahu cara mengolahnya, ia bisa menjadi bunga indah kebahagiaan. Itu sebabnya, Denis tekun sekali “mengolah” latar belakangnya, ketidakdewasaan orang tuanya, ketidaksempurnaan dirinya menjadi bunga kebahagiaan.
Di salah satu wawancara, orang tua kaya yang rendah hati ini mengaku, di awal karir ia sendiri pernah terjun ke profesi yang ia sangat benci. Bayangkan, seseorang dengan hati demikian lembut, suka menulis puisi, tidak pernah menyakiti teman, tapi karena harus punya pendapatan terpaksa menjadi pilot pesawat tempur lengkap dengan bom yang mematikan.
Seperti membenarkan rumus tua, di mana kupu-kupu tidak akan hinggap lama di tong sampah, Denis Witley juga tidak lama menjadi pilot pesawat tempur. Ia cepat pindah profesi menjadi pelatih kesuksesan banyak sekali atlit olimpiade. Di profesi inilah ia menemukan kembali masa kecilnya, sekaligus masa remajanya yang suka menasehati teman-teman dekatnya kemudian berhasil.
Tidak selalu mudah dan mulus tentu saja. Tapi setiap kali Denis berjumpa cobaan dan godaan, ia selalu ingat pesan neneknya: “Anda bisa mengolah daun kering kegagalan menjadi bunga indah kebahagiaan”. Dalam bahasa Neale Donald Walsch yang menulis buku Conversation with God, setiap kali Anda dicaci, selalu ingat kalau Tuhan sedang mengirim seorang malaikat penyelamat.
Dalam bahasa sederhana namun dalam, kombinasi antara kebahagiaan di saat ini dengan visi terang benderang akan masa depan, membuat benih-benih dari masa kecil mudah sekali bertumbuh indah. Jika kehidupan Denis Waitley acuannya, banyak sekali hal dalam hidup yang bisa dicapai kalau seseorang mengolah tiga bahan indah: “Benih dari masa kecil, tekun untuk selalu bahagia di saat ini, konsisten untuk melangkah ke masa depan”. Sebagai hasilnya, seseorang tidak perlu membuang terlalu banyak energi dalam kehidupan. Tidak terlalu sering tergoda untuk pindah jalur kehidupan. Yang terpenting, tidak tertarik dengan persaingan sebagai akar keterasingan.
Dalam bahasa indah Denis Waitley: “Life is a holy temple under construction”. Kehidupan adalah sebuah tempat suci yang sedang dibangun. Jangan mudah menyerah. Teruslah melangkah. Ukuran yang layak direnungkan, lihat kesehatan dan kebahagiaan orang-orang dekat. Jika orang dekat sehat dan bahagia, itu tanda langkah yang lewat sudah tepat, perjalanan ke depan mengarah pada arah yang meyakinkan. Inilah jalan menuju kehidupan yang tua, kaya sekaligus bahagia.
Penulis: Guruji Gede Prama.
Photo: Twitter @ramblingsloa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar